3.2.1. MATERI KULIAH
3.2.1.1. Memnaca Materi Kuliah
Melakukan Pohon Tujuan
Setelah dilaksanakan analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan maka langkah berikutnya adalah penentuan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan yang perlu disusun/dirancang terlebih dahulu. Tujuan suatu rencana/rancangan kegiatan terdiri atas struktur hierarkis sebagai berikut:
Melakukan Pohon Tujuan
Setelah dilaksanakan analisis permasalahan dan analisis pemangku kepentingan maka langkah berikutnya adalah penentuan tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kegiatan yang perlu disusun/dirancang terlebih dahulu. Tujuan suatu rencana/rancangan kegiatan terdiri atas struktur hierarkis sebagai berikut:
- Keluaran (output), merupakan produk langsung dan nyata yang dicapai melalui pelaksanaan satu aktivitas tertentu
- Hasil (outcome), merupakan produk lanjutan yang dicapai secara keseluruhan, langsung maupun tidak langsung, sebagai konsekuensi dari tercapainya sejumlah keluaran dari pelaksanaan beberapa aktivitas, dan
- Dampak (impact), merupakan produk yang memberikan kontribusi terhadap tujuan sektoral tertentu atau tujuan nasional yang berkontribusi secara jangka panjang dan merupakan konsekuensi dari tercapainya sejumlah hasil.
Keluaran bersifat atributif, artinya keluaran yang dicapai sepenuhnya merupakan akibat dari pelaksanaan aktivitas tertentu. Pada pihak lain, hasil, dan lebih-lebih sasaran, bersifat kontributif, artinya banyak faktor lain juga berperan, sehingga bukan seluruhnya merupakan produk program yang dilaksanakan. Penentuan keluaran, hasil, dan sasaran program perlindungan tanaman dilakukan dengan menggunakan teknik analisis pohon tujuan (solution-tree analysis, objectives-tree analysis) yang pelaksanaannya mirip dengan penentuan pohon permasalahan. Dalam hal ini, penyelesaian permasalahan cabang/ranting dilakukan untuk mencapai keluaran, penyelesaian permasalahan batang untuk mencapai hasil, dan penyelesaian permasalahan akar untuk mencapai sasaran.
Setelah dihasilkan pohon tujuan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis strategis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya. Prioritas ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain seberapa mendesak suatu masalah perlu ditangani, risiko dampak merugikan yang dapat ditimbulkan oleh suatu masalah bila tidak ditangani, sumberdaya yang dimiliki, dan sebagainya, dalam rentang waktu tertentu. Pada umumnya suatu kegiatan terdiri atas hanya satu dampak, dampak terdiri atas beberapa hasil, dan setiap hasil terdiri atas beberapa keluaran. Penentuan prioritas mula-mula dilakukan terhadap hasil dan kemudian dari hasil yang ditetapkan sebagai prioritas, ditentukan keluaran prioritas dan dari setiap keluaran prioritas ditentukan aktivitas prioritas. Penentuan prioritas dapat dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan atas setiap kriteria yang digunakan untuk menentukan prioritas.
Merencanakan Kegiatan dengan Pendekatan Kerangka Kerja Logis
Hierarki tujuan dan aktivitas yang telah berhasil ditentukan selanjutnya perlu dituangkan ke dalam dokumen rencana/rancangan kegiatan. Dalam perencanaan/perancangan program yang menggunakan pendekatan kerangka kerja logis, dokumen rencana/rancangan kegiatan dituangkan dalam bentuk matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix). Contoh format matriks kerangka kerja logis disajikan pada Gambar 1. Sebagai catatan, dalam mekanisme perencanaan pemerintah, indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
Gambar 1 .Contoh format matrik kerangka kerja logis
Untuk memahami apa sebenarnya kerangka kerja logis itu dan bagaimana menyusunnya, silahkan kunjungi Jawaban Apapun, Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, dan Lingkar LSM.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dampak, hasil, dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan rencana/rancangan kegiatan MBKM dituliskan uraiannya pada kolom uraian, demikian juga dengan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperoleh keluaran tertentu. Kolom indikator diisi dengan ukuran yang akan digunakan untuk menentukan capaian. Indikator dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan, ‘Bagaimana saya dapat mengetahui apakah sesuatu yang saya rencanakan benar-benar terjadi?’ Indikator sedapat mungkin memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely), artinya spesifik, dapat diukur, dapat dilaksanakan, relevan, dan tepat waktu.
Kolom cara verifikasi diisi dengan cara mengukur apakah indikator telah, belum, atau tidak dapat dicapai dan cara pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk pengukuran indikator. Misalnya, untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, cara verifikasi adalah melalui pemeriksaan daftar hadir, pemeriksaan materi penyuluhan, mengikuti proses pelaksanaan sekolah lapang yang dilaksanakan PPL, dan sebagainya. Terakhir, kolom asumsi diisi dengan kondisi eksternal apa yang harus dipenuhi agar keluaran dapat diperoleh dari kegiatan, hasil dapat diperoleh dari sasaran, dan sasaran dapat diwujudkan dari hasil. Asumsi merupakan penyataan JIKA dalam logika JIKA-MAKA sedemikian sehingga JIKA asumsi dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan MAKA keluaran akan diperoleh dan seterusnya. Untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, asumsi yang perlu dicantumkan misalnya adalah anggaran yang diajukan pemerintah disetujui oleh DPRD.
Setelah dihasilkan pohon tujuan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis strategis untuk menentukan prioritas hasil dan keluaran tertentu yang perlu didahulukan dibandingkan dengan hasil dan keluaran lainnya. Prioritas ditentukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor, antara lain seberapa mendesak suatu masalah perlu ditangani, risiko dampak merugikan yang dapat ditimbulkan oleh suatu masalah bila tidak ditangani, sumberdaya yang dimiliki, dan sebagainya, dalam rentang waktu tertentu. Pada umumnya suatu kegiatan terdiri atas hanya satu dampak, dampak terdiri atas beberapa hasil, dan setiap hasil terdiri atas beberapa keluaran. Penentuan prioritas mula-mula dilakukan terhadap hasil dan kemudian dari hasil yang ditetapkan sebagai prioritas, ditentukan keluaran prioritas dan dari setiap keluaran prioritas ditentukan aktivitas prioritas. Penentuan prioritas dapat dilakukan dengan memberikan skor berdasarkan atas setiap kriteria yang digunakan untuk menentukan prioritas.
Merencanakan Kegiatan dengan Pendekatan Kerangka Kerja Logis
Hierarki tujuan dan aktivitas yang telah berhasil ditentukan selanjutnya perlu dituangkan ke dalam dokumen rencana/rancangan kegiatan. Dalam perencanaan/perancangan program yang menggunakan pendekatan kerangka kerja logis, dokumen rencana/rancangan kegiatan dituangkan dalam bentuk matriks kerangka kerja logis (logical framework matrix). Contoh format matriks kerangka kerja logis disajikan pada Gambar 1. Sebagai catatan, dalam mekanisme perencanaan pemerintah, indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Utama (IKU) dan indikator sasaran disebut Indikator Kinerja Kegiatan (IKK).
Gambar 1 .Contoh format matrik kerangka kerja logis
Untuk memahami apa sebenarnya kerangka kerja logis itu dan bagaimana menyusunnya, silahkan kunjungi Jawaban Apapun, Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, dan Lingkar LSM.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dampak, hasil, dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan rencana/rancangan kegiatan MBKM dituliskan uraiannya pada kolom uraian, demikian juga dengan kegiatan yang perlu dilakukan untuk memperoleh keluaran tertentu. Kolom indikator diisi dengan ukuran yang akan digunakan untuk menentukan capaian. Indikator dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan, ‘Bagaimana saya dapat mengetahui apakah sesuatu yang saya rencanakan benar-benar terjadi?’ Indikator sedapat mungkin memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Timely), artinya spesifik, dapat diukur, dapat dilaksanakan, relevan, dan tepat waktu.
Kolom cara verifikasi diisi dengan cara mengukur apakah indikator telah, belum, atau tidak dapat dicapai dan cara pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk pengukuran indikator. Misalnya, untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, cara verifikasi adalah melalui pemeriksaan daftar hadir, pemeriksaan materi penyuluhan, mengikuti proses pelaksanaan sekolah lapang yang dilaksanakan PPL, dan sebagainya. Terakhir, kolom asumsi diisi dengan kondisi eksternal apa yang harus dipenuhi agar keluaran dapat diperoleh dari kegiatan, hasil dapat diperoleh dari sasaran, dan sasaran dapat diwujudkan dari hasil. Asumsi merupakan penyataan JIKA dalam logika JIKA-MAKA sedemikian sehingga JIKA asumsi dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan MAKA keluaran akan diperoleh dan seterusnya. Untuk tujuan meningkatkan penyuluhan, asumsi yang perlu dicantumkan misalnya adalah anggaran yang diajukan pemerintah disetujui oleh DPRD.
Melaksanakan Kegiatan sesuai dengan yang telah Direncanakan
Setelah rencana kegiatan dalam format matriks kerangka kerja logis maka langkah selanjutnya adalah menyusun rencana anggaran biaya (RAB) dan membahas RAB dengan para pemangku kepentingan. RAB disusun secara rinci untuk setiap aktivitas dalam bentuk Kerangka Acuan Kerja (KAK) Aktivitas. Setelah RAB disetujui dan anggaran biaya telah tersedia maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan kegiatan. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:
- Membentuk tim pelaksana kegiatan disertai dengan pembagian tugas yang jelas
- Memastikan telah tersedia rencana kerja (work plan) dan rencana pemantauan (monitoring plan) untuk setiap aktivitas yang akan dilaksanakan,
- Menentukan lokasi pelaksanaan kegiatan,
- Menentukan cara pelaksanaan kegiatan dan memastikan ketersediaan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan cara pelaksanaan yang telah ditetapkan,
- Menentukan cara pengadaan prasarana dan sarana yan diperlukan untuk melaksanakan setiap aktivitas yang akan dilaksanakan,
- Menentukan cara mengkomunikasikan pelaksanaan kegiatan dengan kelompok sasaran dan dengan para pemangku kepentingan lainnya,
- Mencatat kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan setiap kegiatan disertai dengan uraian yang jelas untuk setiap kendala yang dihadapi.
3.2.1.2. Membaca Pustaka
Untuk mendalami materi kuliah, silahkan mengunduh dan membaca buku dari halaman Pustaka. Khusus untuk mendalami materi kuliah 2.1 ini, silahkan baca pustaka sebagai berikut:
- Buku Teks: NORAD (n.d.) The Logical Framework Approach, World Bank (n.d.). The Logframe Handbook,
- Website: Jawaban Apapun: Apa Itu Kerangka Kerja Logis, Dasar-dasar Perlindungan Tanaman: Menyusun Kerangka Kerja Logis Program Perlindungan Tanaman, LingkarLSM: Penyusunan Kerangka Kerja Logis Langkah 1-4,
3.2.2. PENUNTASAN MATERI
3.2.2.1. Projek Kuliah
Untuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh di lokasi MBKM, lakukan penyusunan pohon tujuan dan matriks kerangka kerja logis secara bersama-sama dengan semua mahasiswa yang melaksanakan MBKM di satu lokasi yang sama, silahkan melakukan sebagai berikut:
Untuk kegiatan yang akan dilaksanakan oleh di lokasi MBKM, lakukan penyusunan pohon tujuan dan matriks kerangka kerja logis secara bersama-sama dengan semua mahasiswa yang melaksanakan MBKM di satu lokasi yang sama, silahkan melakukan sebagai berikut:
- Jelaskan aspek analitis, kritis, dan kreatif dalam penyusunan pohon tujuan.
- Jelaskan aspek analitis, kritis, dan kreatif dalam penyusunan matriks kerangka kerja logis
- Silahkan coba susun matriks kerangka kerja logis untuk seluruh kegiatan yang sudah dilaksanakan di lokasi MBKM dengan menggunakan program aplikasi Excel berdasarkan pada Gambar 1, tentukan keluaran (output) setiap kegiatan, lalu gabungkan keluaran yang saling berkaitan ke dalam satu hasil (outcome) dengan memberikan uraian untuk setiap hasil, dan gabungkan seluruh hasil sebagai dampak (impact) dengan memberikan uraian mengenai dampak yang diperoleh.
Silahkan mendikusikan dan mengerjakan bersama-sama untuk kemudian mengunggah hasilnya masing-masing.
3.2.2.2. Diskusi Projek Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Rabu, 19 Oktober 2022 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
3.2.2.3. Pembagian Projek Kuliah Melalui Media Sosial
Setelah membaca materi dan pustaka kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Rabu, 19 Oktober 2022 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Rabu, 19 Oktober 2022 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
3.2.2.3. Pembagian Projek Kuliah Melalui Media Sosial
Setelah membaca materi dan pustaka kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Rabu, 19 Oktober 2022 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
3.2.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Sebagai pertanggunjawaban adominsitasi bahwa kuliah sudah dilaksanakan, silahkan menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan mengerjakan projek kuliah sebagai berikut:
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 4 September 2022, belum pernah diperbarui.
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Jumat, 14 Oktober 2022 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Rabu, 19 Oktober 2022 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 4 September 2022, belum pernah diperbarui.
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
Apa kelebihan dan kelemahan merencanakan kegiatan dengan pendekatan Kerangka Kerja Logis?
BalasHapusMengapa suatu rancangan terdiri atas struktur dampak ?
BalasHapus