Selamat Datang

Belajar Belajar Berpikir Mengatasi Masalah merupakan blog baru untuk mendukung pembelajaran daring mata kuliah Analitic and Creative Thinking bagi mahasiswa Prodi Agroteknologi yang sedang melaksanakan MBKM. Untuk semestara blog ini sedang dikembangkan. Mohon berkenan menyampaikan masukan dengan mengklik tautan Post a Comment di bawah setiap tulisan.

Kamis, 15 September 2022

1.1. Beripikir Analisis, Kritis, dan Kreatif dalam Perspektif MBKM

Anda semua tentu sudah pernah mendengar orang berbicara bahwa mahasiswa harus mampu berpikir analitis, kritis, dan kreatif. Mungkin Anda pernah mendengar istilah itu dari dosen atau dari orang lain. Tapi mengapa selama ini tidak ada mata kuliahkhusus untuk itu? Mengapa ketika melaksanakan program MBKM baru ada mata kuliah yang mengajarkan Anda berpikir analitis, kritis, dan kreatif? Apapah selama mempelajari sekian banyak mata kuliah selama ini Anda tidak pernah diajarkan dan belajar berpikir analitis, kritis, dan kreatif? Berpikir analitis, kritis, dan kreatif itu sebenarnya apa? Pada materi pengantar ini kita akan mendiskusikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kita akan mendiskusikan dalam kaitan dengan program dan mandat program MBKM yang sedang Anda laksanakan.


1.1.1. MATERI KULIAH

1.1.1.1. Membaca Materi

Memahami MBKM dan Mandat Utama MBKM 
Perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, mengharuskan kompetensi mahasiswa disiapkan untuk lebih relevan dengan kebutuhan zaman. Relevansi tersebut dituntut tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja, tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Kenyataan ini mengharuskan perguruan tinggi dituntut merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. Atas dasar pemikiran tersebut maka Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 2020 meluncurkan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, disingkat MBKM.

MBKM terdiri atas program utama: (1) kemudahan pembukaan program studi baru, (2) perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, (3) kemudahan perguruan tinggi negeri menjadi PTN berbadan hukum, dan (4) hak belajar tiga semester di luar program studi. Satu di antara keempat program utama MBKM ini adalah memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengambil SKS di luar program studi, terdiri atas kesempatan mengambil mata kuliah di luar program studi selama 1 semester atau setara dengan 20 SKS dan kesempatan melaksanakan aktivitas pembelajaran di luar perguruan tinggi selama 2 semester atau setara dengan 40 SKS. Kegiatan belajar di luar perguruan tinggi diberikan dalam bentuk: (1) melakukan magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, (2) melaksanakan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa melalui KKN tematik, (3) mengajar di satuan pendidikan, (4) mengikuti pertukaran mahasiswa, (5) melakukan penelitian, (6) melakukan kegiatan kewirausahaan, (7) membuat studi/proyek independen, dan (8) mengikuti program kemanusisaan.  

Melalui kegiatan MBKM di luar kampus diharapkan mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru. Sambil menimba pengalaman kontekstual lapangan, melalui kegiatan di luar kampus mahasiswa juga diharapkan dapat berdampak terhadap masyarakat, dalam arti memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan masyarakat. Untuk memungkinkan mahasuswa dapat belajar sekaligus berdampak maka diperlukan bimbingan dari para dosen. Bimbingan dari dosen ini diberikan dalam bentuk dosen pembimbing lapangan dan pengampuan mata kuliah yang dirancang khusus untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan belajar sambil berdampak yang mereka lakukan di luar kampus. Salah satu mata kuliah yang dirancang untuk menunjang kegiatan MBKM mahasiswa Prodi Agroteknologi Faperta Undana adalah Pertanian Terpadu.

Berpikir Analitis, Kritis, dan Kreatif Perspektif dalam Mencapai Mandat Utama MBKM
Sebagaimana telah diuraikan di atas, selama melaksanakan magang, Anda dihadapkan belajar sambil berdampak. Untuk belajar saja, tentu Anda tidak perlu melaksanakan MBKM. Demikian juga dengan berdampak, Anda tentu tidak harus melaksanakan MBKM untuk berdampak. Tapi mengapa Anda harus melaksanakan MBKM untuk belajar dan sekaligus berdampak? Apa yang perlu saya persiapkan untuk bisa belajar sekaligus berdampak? Pernahkan Anda memikirkan ini sebelumnya? Jika Anda pernah memikirkan ini ini sebelumnya, paling tidak Anda sudah berpikir analitis. Tapi jika tidak pernah memikirkannya, Anda boleh menebak, mengapa mata kuliah berpikir analitis, kritis, dan kreatif perlu diberikan kepada mahasiswa MBKM.

Mengingat kedua mandat MBKM yang Anda laksanakan, sebelum melaksanakannya seharusnya Anda sudah memikirkan apa yang perlu Anda pelajari sesuai dengan keinginan Anda. Hal ini perlu Anda lakukan sebab program MBKM didasarkan pada prinsip merdeka. Merdeka dalam hal belajar berarti belajar menentukan apa yang perlu Anda pelajari selama melaksanakan MBKM. Setelah menentukan apa yang Anda ingin pelajari, seharusnya Anda juga sudah memikirkan, dari siapa Anda belajar. Dengan kata lain, seiapa yang akan menjadi dosen Anda selama Anda berada di lokasi MBKM. Setelah menentukan dari siapa Anda akan belajar sesuatu yang ingin Anda pelajari, Anda tentu harus bertemu dengan yang bersangkutan, untuk berkenalan dan selanjutnya menyampaikan apa yang ingin Anda pelajari.

Untuk mandat kedua, Anda juga seharusnya sudah memikirkan, apa yang Anda akan laksanakan agar selama melaksanakan MBKM Anda mampu berdampak terhadap masyarakat setempat. Untuk melakukan sesuatu yang bisa berdampak, Anda tentu terlebih dahulu harus mendiskusikannya dengan masyarakat. Berdiskusi untuk menentukan, kesulitan apa saja yang dihadapi oleh masyarakat. Dari sejumlah kesulitan yang digadapi oleh masyarakat, Anda menegosiasikan dengan masyarakat, mana kira-kira yang bisa Anda bantu untuk mengatasinya dan mana yang belum bisa Anda bantu. Selanjutnya, Anda perlu menyepakati apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kesulitan masyarakat yang sekiranya bisa Anda bantu untuk mengatasinya.

Jika Anda sudah melakukan hal-hal tersebut di atas maka Anda paling tidak sudah berpikir analitis. Tapi jika belum, dan Anda melakukan MBKM hanya karena Anda harus melaksanakannya, maka Anda memang perlu belajar berpikir analitis, dan kreatif. Sebab, sebagaimana dinyatakan oleh Elder & Paul (2019), Anda melaksanakan MBKM bukan sekedar dengan berkata dalam hati, "Saya akan lakukan sedapar yang saya bisa ..." Atau Anda tidak bisa mengatakan, "Maaf, saya tidak pernah diberitahu sebelumnya harus memikirkan ini semua ... " Memikirkan sesuatu bukanlah harus disuruh orang lain, melainkan harus berasal dari kesadaran diri sendiri. Mudah-mudahan selama melaksanakan MBKM sampai sejauh ini, dan setelah membaca materi kuliah ini, Anda sudah menyadari bahwa seharusnya Anda memikirkan semua ini sebelum Anda melaksanakan MBKM hanya karena Anda harus melaksanakannya.

Memikirkan dan Mengenali Berpikir itu Sebenarnya Apa
Sebelum kita mendiskusikan lebih jauh, sebaiknya kita mulai diskusi kita dengan berpikir untuk mengenali, berpikir (thinking) itu sebenarnya apa. Berpikir sebenarnya merupakan kegiatan kognitif yang kita lakukan secara sadar dengan menggunakan otak untuk memahami dunia di luar diri kita dan kemudian memutuskan apa yang perlu kita lakukan. Ada beberapa hal yang perlu kita garis bawahi dalam pengertian sederhana mengenai berpikir ini. Pertama adalah kita berpikir secara sadar, dengan kata lain pada saat tidak sadar kita tidak berpikir. Kedua, kita berpikir menggunakan otak, organ tubuh yang menjaga kesadaran kita dan memungkinkan kita melakukan kognisi, yaitu proses mental untuk mengetahui dan memahami sesuatu. Menghubungkan antara yang kita pikirkan dengan dunia luar yang kita hadapi dikenal sebagai menalar (reasoning).

Berpikir merupakan sesuatu yang diajarkan dan kita pelajari. Ketika masih anak-anak, kita diajari oleh orang tua mengenai apa yang boleh dan tidak boleh kita pikirkan. Itu dilakukan oleh orang tua kita, agar kita berpikir sesuai dengan cara berpikir dalam budaya berpikir di lingkungan masyarakat orang tua Anda. Dalam bahasa ilmu sosial, ini disebut sebagai berpikir dengan menjaga harmoni sosial. Namun setelah dewasa, Anda perlu memerdekakan kemampuan berpikir Anda. Dalam arti tidak harus sampai harus disuruh untuk berpikir, melainkan mampu berpikir dalam kerangka yang bisa diterima oleh masyarakat di sekitar Anda. Bagaimanapun juga, sebagai sebuah proses, berpikir melibatkan tahap-tahap sebagai berikut:
  1. Mengenali, yaitu menentukan apa yang ada di hadapan kita. Ketika Anda berada di lokasi MBKM, Anda harus mengenali banyak hal, mulai dari mengenali lokasi baru, mengenali orang baru, mengenali hal-hal baru, mengenali cara baru, dan banyak lagi yang lainnya. 
  2. Membedakan, yaitu membandingkan sesuatu yang sudah Anda kenali dalam kaitan dengan keberadaan Anda. Dalam konteks MBKM, dari banyak yang Anda kenali, Anda perlu membedakan apa dan siapa yang benar-benar Anda perlukan agar Anda berhasil melaksanakan mandat MBKM.
  3. Mengingat, yaitu memastikan bahwa apa yang sudah Anda kenali dan sudah bisa Anda bedakan kemarin, tetap bisa Anda kenali dan bedakan hari ini dan seterusnya. Untuk membantu Anda mengingat sesuatu selama melaksanakan MBKM maka Anda perlu mencatat dalam buku harian atau buku logbook.
  4. Menalar, yaitu mengaitkan sesuatu yang sudah bisa Anda kenali, bisa Anda bedakan, dan bisa Anda ingat untuk mengambil suatu keputusan dalam kerangka fikir jika maka. Di lokasi MBKM Anda perlu menalar mengenai apa yang perlu Anda pelajari dengan memikirkan karena Anda sudah mengenal tempat, orang, dan keadaan, bisa membedakannya dan mengingatnya maka Anda bisa mempelajari apa dan melakukan apa supaya bisa berdampak.
  5. Membayangkan, yaitu memperkirakan mengenai apa yang akan terjadi jika nantinya Anda memutuskan melakukan apa yang Anda pikirkan. Di lokasi MBKM mungkin Anda perlu memperkirakana, jika saya belajar mengenai sesuatu, bagaimana nanti hasilnya, apakah akan bermanfaat setelah Anda menyelesaikan pendidikan? Manfaatkan kira-kira seperti apa? Juga memperkirakan apa yang akan terjadi jika Anda melakukan sesuatu, apakah berdampak positif bagi masyarakat atau justru bisa sebaliknya?
  6. Merenungkan, yaitu mengaitkan apa yang Anda perkirakan dengan perasaan Anda. Jika ternyata Anda tidak berhasil belajar sesuatu yang bermanfaat di lokasi MBKM, apakah Anda tidak menyesal nanti? Bagaimana perasaan dosen Anda, jika mengetahui bahwa mahasiswa yang selama ini telah dididknya ternyata tidak mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat?
  7. Memutuskan, yaitu menimbang-nimbang dengan sebaik-baiknya, sebelum pada akhirnya Anda akan melakukan sesuatu. Setelah mampu mengenali, membedakan, mengingat, menalar, membayangkan, dan merenungkan banyak hal, pada akhirnya Anda harus memilih untuk melakukan apa.
Silahkan memikirkan, apakah masih ada yang perlu Anda tambahkan mengenai apa itu berpikir dan proses berpikir sebagaimana yang saya coba uraikan secara sederhana di atas. Untuk mengasah kemampuan berpikir, Anda perlu membaca. Mungkin Anda berpikir bahwa membaca itu hanya membuang-buang waktu saja. Jika Anda masih berpikir demikian, berarti Anda belum bisa memerdekakan diri dari cara berpikir dalam budaya kita. Sebab dalam budaya luar di negara-negara maju sana, ke mana-mana orang membawa buku dan di mana-mana kita bisa menemukan orang membaca buku.


1.1.1.2. Membaca Pustaka
Seluruh pustaka yang digunakan untuk mata kuliah ini dapat diakses dan/atau diunduh secara gratis dari halaman Pustaka Kuliah. Khusus untuk mendalami materi kuliah 1.2 ini, silahkan akses dan/atau unduh dan kemudian baca pustaka sebagai berikut:
Materi kuliah ini disusun terutama berdasarkan pada buku teks dan website tersebut di atas disesuaikan dengan mandat MBKM dan kondisi yang mungkin Anda hadapi dalam melaksanakan MBKM.

1.1.2. PENUNTASAN MATERI
1.1.2.1. Projek Kuliah
Untuk mulai belajar berpikir analitis, kritis, dan kreatif, silahkan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
  1. Apa nama institusi, perusahaan, atau desa tempat Anda melaksanakan MBKM?
  2. Apakah di lokasi MBKM Anda melaksanakan magang dan KKN atau hanya salah satu? 
  3. Apa yang sampai sejauh ini Anda lakukan untuk melaksanakan magang dan/atau KKN di lokasi MBKM?
  4. Sejauh mana Anda sudah membicarakan mengenai kegiatan magang dan/atau KKN dengan pihak terkait di lokasi magang dan pihak mana saja yang sudah Anda ajak bicara?
  5. Dari apa yang Anda lakukan, kegiatan apa yang memungkinkan Anda belajar mengenai sesuatu dan apa yang Anda pelajari dan kegiatan apa yang memungkinkan Anda berdampak terhadap masyarakat dan apa dampak yang Anda harapkan?
Silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas sebagai bagian dari laporan melaksanakan kuliah yang wajib Anda masukkan secara daring.

1.1.2.2. Diskusi Mengenai Kegiatan MBKM dalam Kaitan dengan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah dan melaksanakan kegiatan MBKM sampai pada saat ini, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan/atau komentar mengenai aspek dari kegiatan yang Anda laksanakan dalam kaitan dengan materi kuliah ini. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas tanpa menuliskan nama/NIM terlebih dahulu, misalnya "Mohon menjelaskan mengenai perbedaan antara berpikir analitis, kritis, dan kreatif" (tanpa tanda petik). Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Rabu, 7 September 2022 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.


1.1.2.3. Pembagian Projek Kuliah Melalui Media Sosial
Setelah membaca materi dan pustaka kuliah dan melaksanakan MBKM sampai saat ini, silahkan bagikan kegiatan MBKM yang Anda laksanakan melalui media sosial yang Anda miliki dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah sedang melaksanakan MBKM di ... dan menemukan bahwa ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang Anda miliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Rabu, 7 September 2022 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.


1.1.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Sebagai pertanggunjawaban adominsitasi bahwa kuliah sudah dilaksanakan, silahkan menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan mengerjakan projek kuliah sebagai berikut:
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Jumat, 2 September 2022 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
  2. Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Rabu, 7 September 2022 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.

***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 15 September 2022, belum pernah diperbarui.

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
 

3 komentar:

  1. Bagaimana peran kita sebagai generasi milenial dalam menghadapi era globalisasi yang dimana bisa memanfaatkan peluang di sektor pertanian dengan berpikir dan analisis yang tepat?

    BalasHapus
  2. Apakah dengan sudah berpikir analitis, maka kita sudah berpikir kritis, dan kreatif? Ataukah ketiganya memiliki makna/definisi yang berbeda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut pendapat saya ketika kita sudah berpikir analitis, berarti kita sudah berpikir kritis dan kreatif karena dalam menentukan suatu ide atau pendapat maka ketika harus lebih teliti dan melakukannya secara kreatif

      Hapus